FMIPA / READI: FMIPA IPB dan University of Waterloo Kembangkan Aktuaria

READI: FMIPA IPB dan University of Waterloo Kembangkan Aktuaria

BOGOR (20/7) – Aktuaria di FMIPA merupakan program studi yang tebilang muda, namun demikian tak serta merta mengurangi daya saingnya terhadap program studi lain yang telah mapan berdiri. Berdirinya program studi Aktuaria merupakan upaya FMIPA menjawab tantangan untuk memenuhi jumlah aktuaris berpendidikan tinggi yang mampu mengelola risiko dalam berbagai aspek kehidupan sosial dan ekonomi di tanah air.

Dalam pengembangannya, FMIPA IPB bersama Departemen Matematika selaku pengampu program studi Aktuaria, menjalin kerjasama dengan University of Waterloo, Kanada guna mendukung penyelenggaraan pendidikan tinggi yang berkualitas, dan menunjang pengembangan dan peningkatan kualitas sumberdaya manusia dalam bidang aktuaria di Indonesia. Maka pada Kamis, 20 Juli 2017, Dr. Sri Nurdiati, M.Sc., selaku Dekan FMIPA IPB dan Field Director, William Duggan, disaksikan oleh Mawardi Muhammad selaku Program Officer – Scholarship & Applied Research, Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan: Dr. Hamim, M.Si., Ketua Departemen Matematika: Dr. Toni Bakhtiar beserta staf pendidiknya: Dr. Ir. Endar H. Nugrahani, MS. dan Dr. Ir. I Gusti Putu Purnaba, DEA, menandatangani MoA (Memorandum of Agreement) sebagai itikad baik menjalin kerjasama dalam sebuah proyek yang dinamakan:

Risk Management, Economic Sustainability and Actuarial Science Development in Indonesia (READI).

Manajemen Risiko, Keberlanjutan Ekonomi dan Pengembangan Sains Aktuaria di Indonesia atau proyek READI bertujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas lulusan sains aktuaria guna memenuhi jumlah permintaan aktuaris di Indonesia. READI, yang diimplementasikan oleh University of Waterloo, Kanada, diselenggarakan dengan dukungan finansial dari Pemerintah Kanada yang diberikan melalui Global Affairs Canada. Bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia, industri asuransi dan mitra universitas utama, proyek READI bertujuan untuk mengembangkan Indonesia sebagai pusat keunggulan ilmu pengetahuan aktuaria. Proyek ini berupaya untuk melengkapi program 1000 Aktuaris Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan memberikan kesempatan dan dukungan kesetaraan gender dalam pendidikan sains, sertifikasi dan pengembangan profesional aktuaria yang berkualitas tinggi.

Perkembangan lingkungan ilmu aktuaria di Indonesia terus menghadapi beberapa tantangan utama. Ini termasuk: (1) kurangnya aktuaris berpendidikan tinggi untuk bekerja di instansi pemerintah dan sektor manajemen asuransi, pensiun dan keuangan; (2) jumlah program sains aktuaria formal yang tidak memadai di universitas-universitas di Indonesia; (3) kekurangan dosen sains aktuaria yang memenuhi syarat; (4) terbatasnya kesempatan bagi siswa sains aktuaria untuk mendapatkan pengalaman praktis dan praktis saat belajar; (5) keterbatasan sumber daya dan kapasitas Persatuan Aktuaris Indonesia untuk menyediakan tingkat layanan yang dibutuhkan untuk memfasilitasi perkembangan pesat sektor sains aktuaria; Dan (6) rendahnya kesadaran masyarakat tentang ilmu aktuaria dan peluang karir terkait.

Terjalinnya kerjasama antara FMIPA IPB dan Waterloo University dalam Proyek READI yang memiliki orientasi mengembangkan pendidikan, sumberdaya manusia dan ilmu pengetahuan aktuaria merupakan wujud dari komitmen FMIPA IPB dalam meningkatkan sains di bidang aktuaria.