FMIPA / Departemen Fisika FMIPA IPB University Gelar Physics Talk, Hadirkan Pakar Metalurgi

Departemen Fisika FMIPA IPB University Gelar Physics Talk, Hadirkan Pakar Metalurgi

Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University kembali menghadirkan pakar ilmu fisika dalam “IPB Physics Talk” edisi ke 39, beberapa waktu lalu. Physics Talk edisi ini menghadirkan salah satu narasumber yang berpengalaman dalam dunia material dan metalurgi, yaitu Dr Mochamad Chalid.

Ia adalah dosen dan peneliti yang sedang aktif di grup riset polimer, Departemen Teknik Material dan Metalurgi, Universitas Indonesia. Dalam presentasinya, Dr Chalid membawakan materi berjudul “Roles of Polymers Engineering in Material Sustainability”.

Ia membuka presentasinya dengan menjelaskan tentang polimer dan karakteristiknya dibandingkan dua jenis material lain yaitu logam dan keramik. Polimer merupakan material makromolekul yang terdiri dari unit-unit terkecil yang repetitif dan dirangkai, disebut “mers”.

“Polimer memiliki karakteristik yaitu densitas yang rendah, mudah untuk dimodifikasi, mudah dimanufaktur dan harga yang lebih murah dibanding logam dan keramik,” jelasnya.
Berdasarkan sumbernya, imbuhnya, terdapat polimer alam dan sintesis. Beberapa bahan sintesis yaitu petroleum atau minyak bumi, dan bio-polimer, yaitu polimer buatan yang berasal dari makhluk hidup.

“Salah satu karakteristik penting polimer jika dikaitkan dengan sustainability adalah sifat biodegradable (dapat terurai). Sifat biodegradable tidak ada hubungannya dengan asal atau bahan polimer tersebut. Artinya, tidak semua polimer yang berasal dari makhluk hidup dapat terdegradasi secara natural, dan tidak semua polimer yang berasal dari petroleum tidak dapat terdegradasi,” jelasnya.

Selain karakteristik umum polimer, dijelaskan pula aplikasi, siklus hidup, serta aspek-aspek yang diperhatikan pada polimer dalam mencapai sustainability. Mulai dari raw material, manufacturing, product design, dan waste management. Misalkan, struktur menjadi penting saat mendesain sebuah polimer karena mempengaruhi sifat mekanik dan termal. Di akhir, Dr. Chalid membahas berbagai biomass-based polimer yaitu levulinic acid, starch, lignin, cellulose, dan algae.

Dalam sesi tanya jawab, Dr Setyanto menanyakan terkait aplikasi dari biomass-based material yaitu algae sebagai drug delivery system yang bisa menargetkan pengiriman obat ke sel kanker. Pertanyaan dari Dr Siti Nikmatin, adalah bagaimana merubah sifat hidrofilik ke hidrofobik pada serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS). Untuk mendapatkan sifat yang mirip dengan polimer dan sifat hidrofobik dapat dilakukan perlakuan menggunakan plasma.
Kegiatan physics talk ditutup oleh Kepala Divisi Fisika Terapan, Dr Irmansyah dengan harapan kolaborasi akan semakin terjalin antara Departemen Fisika IPB University dengan Departemen Teknik Material dan Metalurgi Universitas Indonesia. (rfa/Zul)

 

Narasumber : Dr Chalid, Dr Setyanto, ipb.ac.id