FMIPA / Dosen Biologi FMIPA IPB Mengabdi, Ajarkan Penyakit Infeksi, Biofertilizer untuk Pertanian dan Probiotik untuk Akuakultur

Dosen Biologi FMIPA IPB Mengabdi, Ajarkan Penyakit Infeksi, Biofertilizer untuk Pertanian dan Probiotik untuk Akuakultur

Dosen IPB University dari Divisi Mikrobiologi Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, berkunjung ke SMA Plus Al Wahid, Tasikmalaya, 13-15/6. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat oleh dosen IPB University.

Pada kesempatan ini, sedikitnya ada enam dosen IPB University yang bergabung. Dosen IPB University tersebut yaitu Prof Aris Tri Wahyudi, Prof Sri Budiarti, Prof Yulin Lestari, Dr Iman Rusmana, Dr Nisa Rachmania, dan Jepri Agung Priyanto, MSi. Para dosen berkunjung ke SMA Plus Al Wahid secara bergiliran untuk menyampaikan teori dan praktik mengenai biofertilizer dan probiotik akuakultur kepada seluruh siswa-siswi dan para guru.

Prof Sri Budiarti menyampaikan materi pertama mengenai penyakit infeksi dan cara menghindarinya. Ia menjelaskan bahwa penyakit infeksi dapat menyerang siapapun, baik anak-anak, orang dewasa, maupun lansia. “Penyakit infeksi dapat disebabkan oleh transmisi melalui kontak langsung dengan penderita, dan makanan atau alat yang terkontaminasi patogen. Pola hidup sehat, bersih, dan higienis menjadi kunci untuk menghindari penyakit tersebut,” kata Prof Sri Budiarti.

Materi kedua mengenai Plant growth promoting Rhizobakteria (PGPR) disampaikan oleh Prof Aris Tri Wahyudi.  Ia merupakan kepala Divisi Mikrobiologi, Departemen Biologi. Para peserta diperkenalkan bahwa tidak semua bakteri merugikan, tetapi ada juga yang menguntungkan. Salah satu bakteri menguntungkan adalah bakteri pemacu tumbuh tanaman yang dapat meningkatkan produktivitas pertanian.

Prof Yulin Lestari semakin melengkapi pemaparan materi sebelumnya. Ia menambahkan bahwa bakteri yang merupakan makhluk tak kasat mata dapat dimanfaatkan dalam bentuk pupuk hayati. Pupuk tersebut, selain dapat memacu pertumbuhan tanaman, juga dapat melindungi tanaman dari serangan patogen.

Tak kalah menarik, pada materi keempat, Dr Iman Rusmana membuka wawasan para peserta bahwa ilmu biologi tidak hanya terbatas sebagai teori saja, tetapi juga membuka peluang untuk berwirausaha. Dosen IPB University itu menjelaskan,  pengetahuan mengenai biologi dapat dijadikan sebagai modal untuk meningkatkan nilai tambah suatu produk.

“Usaha probiotik untuk akuakultur merupakan salah satu contoh penerapan ilmu mikrobiologi yang memiliki potensi di bidang wirausaha,” kata Dr Iman Rusmana.

Sementara, Dr Nisa Rachmania dan Jepri A. Priyanto, MSi, menjelaskan mengenai cara pembuatan bioaktivator untuk pengomposan. Bioaktivator merupakan penggunaan mikroorganisme untuk menguraikan bahan-bahan organik. Bioaktivator dapat dibuat dari limbah buah-buahan dan sayur-sayuran, ditambah dengan gula pasir sebagai sumber karbon.

Pada kesempatan ini, para siswa secara aktif melakukan praktik pembuatan bioaktivator tersebut. Setelah satu bulan inkubasi, diharapkan dapat diperoleh bioaktivator dalam bentuk cairan yang siap digunakan sebagai pupuk atau sebagai starter untuk pembuatan kompos. (*/ra)

Narasumber : Prof Sri Budiarti, Prof Yulin Lestari
Resource : ipb.ac.id