FMIPA / Dr Wisnu Ananta Kusuma Jelaskan Riset dan Inovasi Para Peneliti IPB University Terkait High Performance Computing dalam Bidang Ilmu Pengetahuan Alam

Dr Wisnu Ananta Kusuma Jelaskan Riset dan Inovasi Para Peneliti IPB University Terkait High Performance Computing dalam Bidang Ilmu Pengetahuan Alam

Para peneliti IPB University selalu hadir dalam mengembangkan berbagai inovasi terbaru dengan memanfaatkan teknologi terkini. Pemanfaatan High Performance Computing (HPC) atau Komputasi Berperforma Tinggi menjadi salah satu terobosan saintifik untuk membantu peneliti dalam mengeksplorasi data.
HPC ini merupakan kebutuhan penting pada era di mana data menjadi paradigma keempat dalam sains. Kemudahan eksplorasi dan manipulasi data kini menjadi semakin memungkinkan. Teknologi ini telah dimanfaatkan oleh banyak peneliti IPB University dalam usaha menemukan inovasi di berbagai bidang.

Dr Wisnu Ananta Kusuma, Dosen IPB University dari Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) berbagi informasi mengenai HPC dalam Pertemuan Nasional Sains Komputasi, Masyarakat Komputasi Indonesia (MKI), (04/03).
Peneliti Pusat Studi Biofarmaka Tropika, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University ini menjelaskan sekilas bahwa HPC adalah teknologi yang memanfaatkan kekuatan super komputer untuk memecahkan masalah kompleks yang membutuhkan komputasi yang masif. Ada tiga desain HPC yang biasa digunakan, yakni komputasi pararel, komputasi kluster serta komputasi grid dan terdistribusi.

“Komputasi pararel ini juga terbagi lagi menjadi komputasi pararel memori bersama, komputasi pararel memori terdistribusi dan komputasi pararel memori hibrid,” ujarnya.
Dr Wisnu mewakili Kelompok Riset HPC IPB University turut menjelaskan kontribusi para peneliti dalam penelitian HPC dan implementasinya di berbagai bidang. Topik penelitian terkait penerapan HPC yang sering dilakukan yakni pemodelan dan simulasi, bioinformatika, machine learning untuk pertanian presisi, data mining dan sebagainya.

“Aplikasi HPC pada riset bidang ilmu pengetahuan alam pun sangat luas. Di antaranya dalam prediksi cuaca dan iklim, desain materi energi, penemuan obat in-silico melalui simulasi dinamika molekuler dan molecular docking, deep learning, tomografi hingga bioinformatika,” jelasnya.

Menurutnya, riset dengan HPC ini akan sangat berguna di berbagai bidang, terutama pertanian dan kesehatan. Dalam bidang pertanian, aplikasi HPC untuk tomografi dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi kebusukan buah. Aplikasi lainnya adalah dalam mengembangkan sensor data, deteksi abnormalitas pada daun buah melon, hingga sistem identifikasi tingkah laku ayam ternak secara pintar. Adapun riset HPC untuk bioinformatika dapat berguna untuk mengembangkan pengobatan presisi dan formulasi jamu atau herbal khas Indonesia.

“Tentunya, penelitian dengan HPC ini masih menghadapi berbagai tantangan yakni terkait biaya pengadaan dan pengelolaan, keamanan data, tata kelola data, transfer data, dan performa dari HPC,” ujar Dr Wisnu.

Namun, katanya, peluang riset HPC ini tidak kalah tinggi, terlebih BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) memiliki infrastruktur HPC Mahameru. Teknologi ini tentu harus dimanfaatkan sebaik mungkin demi pengembangan ilmu pengetahuan alam di Indonesia. Beberapa perguruan tinggi juga memiliki infrastruktur HPC ini.

Ia berharap akan adanya penyusunan Roadmap Nasioal Penelitian, Pengembangan dan Pemanfaatan HPC untuk mengeksplorasi sumberdaya alam dan biodiversitas Indonesia untuk menghasilkan inovasi. Peningkatan kolaborasi antar peneliti juga dibutuhkan untuk mengoptimalkan pemanfaatan infrastruktur HPC.

“Akademisi, peneliti dan industri yang bergerak di bidang HPC perlu secara bersama mendiskusikan secara objektif keuntungan dan kerugian melakukan konvergensi HPC ke komputasi awan (cloud computing) sebagai salah satu solusi akibat tingginya biaya pengadaan dan pengembangan HPC,” tambahnya. (MW/Zul)

Narasumber : Dr Wisnu Ananta Kusuma, ipb.ac.id