FMIPA / FMIPA Goes to Belitong: Menuju Pelayanan Prima

FMIPA Goes to Belitong: Menuju Pelayanan Prima

BELITUNG (30/7) – Minggu, 30 Juli 2017, hari kedua dari lawatan ke Belitung merupakan acara puncak dari rangkaian kegiatan Achievement Motivation Training (AMT). AMT bertempat di Ruang Rapat Bantan I, Grand Hatika, Belitung. AMT mengangkat topik tentang bagaimana meningkatkan motivasi tim untuk mewujudkan pelayanan prima. Pembicara yang mengisi pelatihan adalah Dr. Sri Nurdiati, Dr. Kiagus Dahlan, Dr. Hamim dan Ir. Meuthia Rachmaniah serta pembicara tamu Sarno Wibowo atau yang akrab disapa Kapten Sar.

Sesi pertama, oleh Ir. Meuthia Rachmaniah, dalam pelatihan ini dipaparkan faktor-faktor penentu keberhasilan pelayanan yang baik, diantaranya:

  1. Pemahaman terhadap sikap pelayanan yang benar.
  2. Dukungan/komitmen top manajemen.
  3. Sistem pelayanan yang solid.
  4. Infrastruktur yang memadai.

Keberhasilan pelayanan berdampak pada tingkat loyalitas pelanggan, dimana pelanggan dalam proses bisnis FMIPA adalah mahasiswa dan alumni. Keberhasilan memberi solusi pelayanan kepada pelanggan akan menghasilkan referensi, reputasi dan bahkan alumni potensial. Pelatihan yang dimulai sejak pukul 08.30 ini juga memberikan materi tentang bagaimana membangun impresi atau kesan pertama dan bagaimana kesan pertama tersebut berdampak pada pelayanan yang prima.

Sedangkan ukuran pelayanan prima tercermin pada poin-poin berikut:

  • RESPONSIVENESS: kemauan untuk membantu pelanggan dan menyediakan pelayanan yang sesuai dan tepat.
  • ASSURANCE: keterjaminan pelayanan yang menumbuhkan kepercayaan dan percaya diri pada pelanggan melalui tindakan yang baik.
  • TANGIBLES: penampakan fisik, fasilitas, peralatan, ketersesiaan personil dan alat komunikasi.
  • EMPATHTY: kepedulian, perhatian secara individual yang memberikan kenyamanan pada pelanggan.
  • RELIABILITY: dapat diandalkan untuk menunjukkan pelayanan secara tepat spt yang telah dijanjikan.

Sesi kedua yang diisi oleh Kapten Sar, yang merupakan “Navigator Otak Kanan No. 1 di Indonesia”, fokus pada peningkatan motivasi dengan mengeksplorasi potensi otak kanan, menurut Kapten Sar, otak kanan merupakan pusat kreatifitas, inovasi, imajinasi, visualisasi, spontanitas dan intuisi sedang otak kiri bekerja secara linear, logis, dan analisis. Seseorang menggunakan otak kanan akan mempunyai banyak ide-ide kreatif dan out of the box. Seseorang yang penggunaan otak kanannya lebih besar, terbiasa untuk mengeluarkan ide-ide besar ataupun memikirkan mimpi mimpi besar yang ingin dicapainya.

Materi lain yang dipaparkan oleh Kapten Sar adalah metode menyembuhan dengan memanfaatkan kebebasan spiritual dan emosional atau dikenal dengan SEFT Healing. Kapten Sar menerangkan, (Spiritual) Emotional Freedom Technique merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengubah Emotional State dari kadar negatif yang tinggi menjadi turun dan hingga hilang. Dasar dari Emotional Freedom Technique merupakan hubungan antara pikiran, tubuh dan energi melalui sistem energi tubuh. Teknik ini merupakan aplikasi sederhana dari akupunktur dan akupresur yang dikembangkan kembali sehingga lebih sederhana dan efek instan yang luar biasa tingkat keberhasilannya 80-95% sembuh. Teknik ini sangat bagus untuk menghancurkan Mental Block.

Kegiatan AMT diakhiri pukul 13.00 dengan sesi foto bersama dan dilanjutkan santap siang bersama. Tim segera bersiap untuk check out dan kembali ke Bogor. Namun sebelumnya pemandu tur mengantar tim menuju Klapa, pusat oleh-oleh terkenal di Belitung. Tim Dekanat bertolak dari Bandara H. A. S. Hanandjoeddin, Tanjung Pandan pukul 16.55 dan tiba di Soekarno-Hatta International Airport, Jakarta pukul 18.00. Sesuai dengan tajuk kegiatannya, Achievement Motivation Training diharapkan mampu mempererat relasi antara pimpinan dan pegawai Dekanat FMIPA dan pada akhirnya pelayanan yang prima dapat terwujud.