FMIPA / FMIPA IPB University Rancang Prodi Bioinformatika, Rencanakan Tahun Depan Terima Mahasiswa Baru

FMIPA IPB University Rancang Prodi Bioinformatika, Rencanakan Tahun Depan Terima Mahasiswa Baru

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University menggelar Bioinformatics Webinar Series pertama di tahun 2022 dengan tajuk “Integrasi Ilmu Bioinformatika dalam Penciptaan Inovasi Agromaritim”, (08/03). Dr Berry Juliandi, Dekan FMIPA IPB University menyebutkan FMIPA selalu berusaha menjadi terdepan dalam mendukung visi IPB University sebagai Techno Socio University. Terutama dalam paradigma baru kegiatan belajar mengajar, yakni berbasis penelitian.

“Kami ingin meneruskan ilmu kepada generasi muda dengan menyusun naskah akademik pembukaan program studi S1 Bioinformatika di IPB University. Program studi ini bersifat lintas ilmu sehingga tidak dimiliki oleh departemen tertentu tapi dimiliki oleh FMIPA atau fakultas lain. Dengan demikian, semua dapat mengajar sesuai hasil riset bioinformatikanya,” ujarnya. Ia berharap tahun depan FMIPA IPB University sudah dapat menerima mahasiswa baru dan aplikasinya dapat diterapkan.

Prof Antonius Suwanto, Dosen IPB University dari Departemen Biologi FMIPA menyebutkan bioinformatika akan sangat diperlukan dalam penyediaan ikan laut yang berkelanjutan. Bioinformatika telah diterapkan dalam produksi salmon GMO yang pertumbuhannya cepat dan besar serta apel tahan oksidasi.
“Tentunya dibutuhkan perangkat analisis yang modern dan mutakhir. Namun demikian, perkembangan ini menghasilkan disrupsi bioteknologi modern, biologi sintetik dan mikrobioma sehingga menyebabkan hasil laut seperti rumput laut seolah tidak berguna lagi. Produksi MSG kini bukan lagi dari rumput laut, namun beralih menjadi penggunaan bakteri glutanicum limbah pengolahan tebu,” jelasnya.

Namun, lanjutnya, dengan adanya bioinformatika, kegunaan lain rumput laut maupun hasil biodiversitas lainnya dapat bernilai tinggi secara ekonomi. Bantuan komputerisasi modern sangat diperlukan karena sebagian besar membutuhkan algoritme khusus. Interaksi antar bidang ilmu juga sangat diperlukan. Tantangannya tidak hanya dalam penjajaran sekuen DNA namun pada kompleks dan besarnya data.

Dr Musthofa, Dosen Departemen Ilmu Komputer FMIPA IPB University juga turut mengatakan bahwa berbagai jenis data omics memberikan satu sisi atau aspek yang menggambarkan sebuah sistem yang kompleks. Interaksi kompleks antar berbagai entitas molekuler ini dapat dimodelkan sebagai jaringan yang dapat dianalisis dengan pendekatan bioinformatika.
Menurutnya, analisis bioinformatika dapat menemukan kandidat yang berpotensi sebagai varietas unggul. Hasilnya juga harus dapat dipertanggungjawabkan secara saintifik agar dapat menghasilkan kesimpulan biologis yang benar dan akurat.

“Bila kita bisa menggabungkan semuanya (data omics), kita dapat melakukan analisis yang lebih komprehensif dan melakukan pengambilan kesimpulan yang lebih baik. Harapannya hal ini dapat menunjang berbagai riset ilmu hayati dalam berbagai penerapan,” kata Dr Musthofa. (MW/Zul)

 

Narasumber : Dr Berry Juliandi, ipb.ac.id