FMIPA / Himagreto FMIPA IPB University Lakukan Pelatihan Kompos BSF Bersama Warga Desa Pulosari

Himagreto FMIPA IPB University Lakukan Pelatihan Kompos BSF Bersama Warga Desa Pulosari

Himpunan Profesi Mahasiswa Agrometeorologi (Himagreto), Departemen Geofisika dan Meteorologi (GFM) IPB University melakukan pelatihan pembuatan kompos dengan menggunakan larva black soldier fly (BSF) di Desa Pulosari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Pelatihan ini dilaksanakan sebagai salah satu rangkaian dari kegiatan Studi Observasi Meteorologi (STORM) 2023.

Pelatihan kompos dengan menggunakan larva BSF bertujuan untuk menjawab permasalahan sampah, terutama sampah sayuran yang melimpah di Desa Pulosari. Harapannya, dengan adanya pelatihan ini, warga Desa Pulosari dapat mengelola sampah organik menjadi produk yang bernilai ekonomis serta sebagai salah satu upaya mitigasi perubahan iklim.

Pelatihan diawali dengan penyampaian materi tentang jenis-jenis sampah, pengenalan larva BSF dan pengomposan serta dilanjutkan dengan demo/praktik bersama masyarakat peserta pelatihan. Selanjutnya, pelatihan ini diakhiri dengan sesi diskusi yang ditanggapi dengan penuh antusias oleh warga masyarakat.

Lintang, salah satu pelaksana kegiatan mengungkapkan bahwa pelatihan ini diharapkan dapat terus berlanjut dan menjadi salah satu cara untuk mengurangi sampah di Desa Pulosari. Ia juga mengucapkan terima kasih atas antusias warga dalam mengikuti pelatihan ini.

“Saya sangat mengapresiasi antusiasme warga dalam mengikuti pelatihan ini. Harapannya, gagasan pengomposan ini tidak hanya berakhir di sini, tetapi terus berlanjut ke depannya untuk mengurangi sampah di lingkungan Desa Pulosari. Tak hanya meningkatkan ekonomi, pengomposan ini juga dapat menekan laju emisi gas rumah kaca dari sektor sampah,” ujarnya.

Menurut Herman, perwakilan peserta pelatihan kompos, pelatihan ini sangat bermanfaat. Ia pun berminat untuk melanjutkannya sebagai salah gerakan ekonomi baru.

“Pelatihan semacam ini sangat bermanfaat bagi kami. Kami jadi tahu ilmu baru dan berminat untuk mengelola sampah organik yang memang melimpah sekali di sini. Ternyata sampah seperti ini juga bisa jadi barang bermanfaat dan bernilai ekonomi ya,” tutur dia. (Spt/Rz)

Source : Lintang, Herman, ipb.ac.id