FMIPA / Mahasiswa Statistika FMIPA IPB University Ikuti Kuliah Umum Tren dan Peluang Karir Sains Data

Mahasiswa Statistika FMIPA IPB University Ikuti Kuliah Umum Tren dan Peluang Karir Sains Data

Departemen Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University menggelar Kuliah Umum Pengembangan Profesi Sains Data bagi para mahasiswanya. Acara ini menghadirkan Hedi M Idris PhD, Kepala Pusat Pengembangan Profesi dan Sertifikasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI, (11/11). Kuliah umum ini digelar untuk meningkatkan wawasan serta mengembangkan kompetensi mahasiswa statistika IPB University dalam bidang sains data.

Hedi mengatakan mahasiswa statistika IPB University merupakan salah satu yang terbaik. Ia yakin dengan mempelajari statistika dan ilmu data secara disiplin, alumni statistika IPB University akan sukses menjadi data scientist. Terlebih, profesi data scientist sedang nge-trend, peluang untuk berkiprah di perusahaan global sangat tinggi.

Pelatihan dan pengembangan kompetensi sains data di era globalisasi, lanjutnya, sangat penting dalam membangun Sumberdaya Manusia (SDM) kompeten yang berdaya saing. Upaya ini sesuai jargon Kemenkominfo yakni Jadi Jagoan Digital dengan mendorong pengembangan SDM berbasis kompetensi.

“Adanya tantangan industri 4.0 berdampak pada semakin berkembangnya automasi sehingga turut membawa dampak positif pada sektor ketenagakerjaan. Berkembang jenis profesi baru di bidang digital dan sains data,” jelasnya.

Menurutnya, keberadaan SDM yang kompeten akan mampu memberikan keunggulan kompetitif bagi bangsa di tengah lingkungan persaingan global.
Ia menambahkan, mahasiswa harus rajin mengasah kompetensi dengan pelatihan, pendidikan, belajar mandiri, maupun melalui pengalaman. Peran Kemenkominfo juga penting dalam mempersiapkan digital talent, salah satunya data scientist. Terutama karena kebutuhan ahli data professional ini diprediksi akan semakin meningkat.

“Sains data terbilang bidang keilmuan yang bersifat multidisiplin. Bidang ini menggabungkan statistik, analisis data dan machine learning untuk memahami berbagai fenomena yang terjadi melalui data. Scope-nya sangat luas, sains komputasi, analisis bisnis,” terangnya.

Ia melanjutkan, tren dan peluang karir sains data sangat prospektif. Sains data mampu menjelaskan keadaan saat ini melalui data historis dan menggunakan hasil analitik prediktif dan pengetahuan lain dengan menyarankan upaya terbaik di masa depan. Tujuannya mendapatkan pengetahuan dan pencerahan dalam pengambilan keputusan dan membangun sistem kecerdasan buatan.

“Maka dari itu ada yang menyebutkan bahwa data mining lebih berharga daripada minyak,” ujarnya.
Oleh karena itu, imbuhnya, seorang data scientist harus mampu menguasai berbagai tools dan metode sains data. Tidak lupa didukung dengan hard skill dan soft skill karena Indonesia terbilang masih tertinggal daripada SDM India, Pakistan dan Bangladesh.

“SDM Indonesia tidak boleh cupu, harus mampu membiasakan diri berkolaborasi dengan orang-orang di berbagai jurusan dan latar belakang untuk mengasah kreativitas sehingga kita bisa memecahkan berbagai permasalahan,” katanya.

Ia menuturkan bahwa
Kemenkominfo turut menawarkan program pelatihan hard dan soft skill melalui beasiswa talenta digital dan Digital Leadership Academy.

Ia pun memberikan tips dan trik menjadi data scientist yang efektif.
“Caranya, tidak takut memulai, mengasah kemampuan programming, membangun pengetahuan umum, tidak takut kotor, belajar dari orang lain, belajar membangun algoritma dari awal, dan tidak berhenti belajar,” tandasnya. (MW/Zul)

 

Narasumber : Hedi M Idris PhD, ipb.ac.id