FMIPA / Prof Husin Alatas: Materi di Alam Semesta yang Terlihat Hanya 4 Persen

Prof Husin Alatas: Materi di Alam Semesta yang Terlihat Hanya 4 Persen

Fenomena alam semesta banyak dijelaskan melalui Teori Relativitas Umum (TRU) yang dicetuskan oleh Albert Einstein di tahun 1915. Salah satunya adalah teori ini mampu menjelaskan kehadiran gelombang gravitasi yang berhasil dideteksi pertama kali pada bulan september tahun 2015 dan dipublikasikan pada tahun 2016.

Prof Husin Alatas, Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University dalam paparannya di Scientist Series “Menjelajahi Misteri Alam Semesta: Energi Gelap dan Materi Gelap”, (14/7), menjelaskan bahwa dari keseluruhan komposisi alam semesta, hanya sekitar 4 persen yang terlihat. Sisanya adalah materi gelap (26 persen) dan 70 persennya adalah energi gelap yang tidak diketahui namun kehadirannya dirasakan lewat anomali gerak rotasi galaksi dan percepatan ekspansi alam semesta.

“Materi gelap adalah materi yang tidak dapat terdeteksi dan tidak dapat berinteraksi secara elektromagnetik. Jumlah materi gelap ini sekitar lima kali lebih banyak dari materi yang terlihat di alam semesta dan hanya bisa berinteraksi melalui gravitasi. Sementara itu, ada spekulasi bahwa energi vakum adalah energi gelap. Tetapi validitasnya belum bisa diverifikasi oleh teori medan kuantum. Sehingga muncul spekulasi lainnya yang diasumsikan dapat menjelaskan keberadaan energi gelap. Misalnya kehadiran medan skalar kuintesen yang belum diketahui eksistensinya, modifikasi persamaan Einstein dengan mengasumsikan kehadiran Skalar Ricci dalam bentuk fungsi tertentu, serta kemungkinan bahwa gravitasi bermassa dengan cepat rambat interaksi kurang dari kelajuan cahaya. Sampai saat ini, materi dan energi gelap masih merupakan misteri yang masih menunggu untuk dibuktikan,” ujar Pakar Fisika IPB University ini dalam kegiatan yang digelar oleh Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI).

Dalam sambutannya, Ketua ALMI, Dr Sri Fatmawati, Dosen Departemen Kimia, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) menyatakan bahwa melalui kegiatan ini, ALMI berharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan peserta.

Kegiatan ini juga menghadirkan Dr Reinard Primulando dari Departemen Fisika Universitas Katolik Parahyangan (Unpar). (**/Zul)

Source : Prof Husin Alatas, http://ipb.ac.id