Dalam upaya meningkatkan kapasitas mahasiswa dan dosen dalam pemberdayaan masyarakat, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University bekerja sama dengan NGO Nastari menyelenggarakan Pelatihan dan Pengembangan Kurikulum Seni Fasilitasi dan Aksi Inspiratif untuk Perubahan dengan Pendekatan Appreciative Inquiry. Kegiatan ini mendapat kan pendanaan dari Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) dan berlangsung pada 14-15 November 2024 di Gedung Kuliah Pascasarjana Geofisika dan Meteorologi IPB University, dengan diikuti oleh mahasiswa aktif serta jajaran dosen FMIPA IPB University.

Pelatihan ini bertujuan untuk membekali peserta dengan keterampilan fasilitasi yang dapat diterapkan dalam berbagai konteks, terutama dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. Dengan mengusung metode appreciative inquiry, peserta diajak untuk memahami cara menggali potensi individu dan komunitas, serta merancang solusi inovatif berbasis aset yang sudah ada. Materi yang diberikan mencakup pemahaman mendalam tentang paradigma pembangunan desa, pentingnya partisipasi aktif, prinsip pembelajaran orang dewasa, hingga teknik dasar menjadi fasilitator yang efektif. Metode pembelajaran diterapkan dalam pelatihan ini, seperti diskusi kelompok, role play, games, serta studi kasus, yang memungkinkan peserta untuk tidak hanya memahami teori, tetapi juga mempraktikkan keterampilan fasilitasi dalam situasi yang realistis.

Selain itu, peserta juga mendapatkan kesempatan untuk melihat langsung ke lapangan dalam sesi identifikasi desa. Dalam sesi ini, mereka diajak untuk mengenali potensi serta tantangan yang ada di masyarakat, kemudian merancang program yang dapat memberikan dampak nyata. Melalui pelatihan ini, mahasiswa dan dosen diharapkan dapat menjadi fasilitator yang mampu menggerakkan perubahan dengan pendekatan yang inklusif, berbasis pada dialog dan pemberdayaan komunitas. Pelatihan ini berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals atau SDGs), khususnya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dan SDG 11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan). SDG 4 tercermin dalam upaya peningkatan kapasitas mahasiswa dan dosen dalam memberikan pendidikan nonformal berbasis fasilitasi, yang dapat diaplikasikan dalam berbagai aktivitas akademik maupun sosial. Sementara itu, SDG 11 diwujudkan melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat yang menitikberatkan pada partisipasi aktif, membangun komunitas yang lebih tangguh, serta mendukung pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan keterampilan yang diperoleh dari pelatihan ini, peserta diharapkan dapat berkontribusi lebih luas dalam menciptakan perubahan positif di lingkungan akademik maupun masyarakat.