Blog

Departemen Fisika FMIPA IPB Hadirkan Pakar Nuklir untuk Para Siswa SMA

departemen-fisika-ipb-university-hadirkan-pakar-nuklir-untuk-para-siswa-sma-news-800x445-1-180x180
Berita Utama

Departemen Fisika FMIPA IPB Hadirkan Pakar Nuklir untuk Para Siswa SMA

Kegiatan Physics Goes to School (PGTS) 2021 yang diselenggarakan oleh Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IPB University kembali hadir di hari kedua, (28/02). Berbeda dengan hari sebelumnya, pada hari kedua peserta diajarkan tentang ilmu nuklir dengan menghadirkan Adipurwa Muslich, Head of Public Education for Nuclear Badan Tenaga Nuklir Nasional.

Dr R Tony Ibnu Sumaryada, Ketua Departemen Fisika FMIPA IPB University turut memberikan pengantar cara meraih mimpi besar melalui penerapan sains fisika. Ia menyebutkan di tengah situasi yang penuh ketidakpastian dan disrupsi, ilmuwan fisika dapat berperan penting untuk menjawab berbagai permasalahan yang ada. Utamanya, di era revolusi industri 4.0 ilmu fisika sangat berhubungan erat dengan dunia siber. Sehingga inovasi yang diluncurkan fisikawan sejatinya difokuskan pada kesejahteraan manusia.

“Ilmu fisika merupakan background yang ideal untuk menjadi industriawan karena konsep fisika amat menghargai keberagaman ide,” tuturnya.

Sementara, Adipurwa berbagi pengalamannya tentang pendidikan fisika nuklir. Ia juga menyebut, ilmu fisika memiliki peran yang erat dalam kehidupan sehari-hari. “Fisika telah mengubah cara hidup manusia dari metode tradisional hingga kini mencapai era sains mutakhir. Manusia juga membutuhkan peran fisika dalam pemenuhan kebutuhan informasi global,” kata Adipurwa yang merupakan alumnus IPB University Angkatan 40 dari Departemen Fisika.

Adipurwa menjelaskan, warisan yang paling besar diturunkan oleh ilmu fisika yakni konsep energi dan pemanfaatannya. Ia mengaku, saat masih berkuliah di Departemen Fisika IPB University, mahasiswa diajak untuk mempelajari konsep energi tersebut bahkan menerapkannya pada kehidupan sehari-hari. Menurutnya, fisika juga tak dapat berdiri sendiri, namun berdampingan dengan bidang keilmuan lain seperti biologi dalam ilmu biofisika.

“Hubungan dengan bidang keilmuan lain menunjukkan bahwa ilmu fisika sangat ramah dengan bidang lain karena merupakan ilmu dasar dan pembelajarannya amat luas,” tambahnya.

Sebagai lulusan Departemen Fisika yang kini menjadi ahli di bidang fisika nuklir, ia juga mengupas tuntas mengenai radiasi. Ia menyebutkan persepsi masyarakat yang negatif terhadap radiasi maupun nuklir agaknya harus diubah. Radiasi dapat dimanfaatkan bagi kemaslahatan manusia dan bahkan ditemukan secara alami dalam tubuh manusia.

Ia menjelaskan bahwa radiasi tidak selalu memberikan bahaya bagi manusia bila pemakaiannya tidak berlebihan. Ia mencontohkan, dalam pengawetan produk pangan maupun penggunaan alat medis, konsep radiasi tersebut dapat diterapkan. Radiasi sebagai buah dari ilmu fisika modern tersebut bahkan dapat berperan besar dalam sektor pertanian. Misalnya, sinar gamma dapat dimanfaatkan untuk percepatan mutasi suatu tumbuhan sehingga menciptakan sifat yang unggul. Manusia pun tak perlu khawatir terdampak negatif dari radiasi dikarenakan terdapat proteksi radiasi dengan konsep fisika.

Ia juga menceritakan tentang pengalamannya selama masih kuliah di Departemen Fisika IPB University. Ia mengaku, setelah lulus, ia telah mewujudkan cita-citanya untuk bekerja di lembaga penelitian khususnya terkait penelitian nuklir. Keputusan untuk berkuliah di Departemen Fisika IPB University merupakan hal terbaik yang pernah ia lakukan.

Alumnus IPB University itu juga mengakui bahwa Departemen Fisika IPB University tidak hanya unggul secara kualitas pelayanan maupun infrastruktur, namun secara akademis juga sangat memuaskan. Pasalnya, ilmu fisika digali secara lebih dalam dengan didukung oleh pengembangan diri yang baik.  Buktinya, sebaran lulusan Departemen Fisika IPB University amat luas tak hanya sebagai karyawan swasta namun juga sebagai entrepreneur.  (MW/RA)

Source : IPB Today Edisi 538
Source Person : Dr R Tony Ibnu Sumaryada, Adipurwa Muslich