Dr Berry Juliandi Jelaskan Potensi Senyawa Aktif Herbal Asli Indonesia untuk Peningkatan Memori Manusia
Dr Berry Juliandi Jelaskan Potensi Senyawa Aktif Herbal Asli Indonesia untuk Peningkatan Memori Manusia
Sejak mulai dari kandungan, otak manusia akan mengalami peningkatan ukuran. Hal ini terjadi karena jumlah sel saraf meningkat, sehingga meningkatkan kompleksitas hubungan antar sel. Secara langsung, peningkatan jumlah sel saraf juga dapat mempengaruhi kemampuan memori manusia.
Dr Berry Juliandi, Pakar Sel Punca IPB University menjelaskan, sel punca saraf (Neural stem cell/NSC) adalah sel yang bertanggung jawab dalam perkembangan sel otak. Ketika dewasa, hanya terdapat dua tempat di otak yang masih memiliki sel punca yakni subventricular zone dan hipokampus, tepatnya di dentate gyrus (DG).
“Seperti fungsi sel punca lainnya, sel punca saraf yang bersifat multipoten berfungsi untuk memperbaharui diri dan berdiferensiasi. Penyebab perubahan potensi sel punca saraf dapat berasal dari faktor intrinsik sel atau epigenetik dan atau faktor ekstrinsik yang berasal dari zat kimia. Kedua faktor ini bekerja sama dalam diferensiasi atau neurogenesis,” ujar Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University ini.
Menurutnya, peristiwa neurogenesis pada gen DG sangat berperan penting dalam pembentukan memori di hipokampus.
Berdasarkan beberapa penelitian lain, imbuhnya, berlari dapat meningkatkan memori dan NSC di hipokampus. Aktivitas lari dapat menyebabkan peningkatan jumlah NSC. Hasilnya dibuktikan dengan tes perilaku pada tikus untuk meneliti memori asosiatif dan memori spasialnya.
Hasil eksperimen ini yang membuatnya tertarik untuk meneliti herbal kearifan lokal yang dipercaya oleh masyarakat dan leluhur dalam meningkatkan memori. Metode bioprospecting dipilih untuk menemukan komponen aktif pada herbal yang dapat meningkatkan memori.
“Saya bersama tim peneliti IPB University mencoba mengeksplorasi potensi beberapa tanaman di Indonesia dalam memengaruhi neurogenesis di hipokampus dan peningkatan kemampuan pembelajaran serta memori,” terangnya.
Hingga saat ini, ia telah membandingkan lebih dari 30 jenis tanaman, termasuk suplemen otak dalam peningkatan memori pada mencit. Tanaman asli Indonesia yang telah diteliti antara lain kemangi, tapak dara dan kemenyan.
“Ekstrak getah kemenyan asli Indonesia sebelumnya dikenal untuk wewangian dan upacara adat. Padahal sebenarnya sudah banyak masyarakat yang mengkonsumsi kemenyan sebagai obat,” ujarnya.
Ia menjelaskan, mencit yang diberi ekstrak kemenyan mengalami perbedaan peningkatan memori setelah diuji dengan tes memori. Mekanismenya, diduga ekstrak getah kemenyan mengandung senyawa antioksidan flavonoid dan anti inflamasi benzoin yang mempengaruhi epigenetik sel saraf.
“Berdasarkan hal ini, berbagai herbal alami diduga dapat mempengaruhi epigenetik sel saraf melalui berbagai jalur. Kami mencoba mengisolasi jalur yang penting sehingga dapat mengetahui proses neurogenesis dan dapat membandingkannya dengan bahan-bahan lain,” ujarnya.
Penelitian yang masih berlangsung hingga saat ini, ia lakukan bersama tim dosen dan mahasiswa IPB University. Ia berharap dari hasil penelitian ini dapat membuat produk dari komponen aktif herbal asli Indonesia untuk kemudian dapat dikomersialkan. (MW/Zul)
Narasumber : Dr Berry Juliandi, ipb.ac.id