Departemen Fisika FMIPA IPB University Mengumpulkan Para Pakar Diskusi Pemanfaatan Mikro-nano Selulosa
Departemen Fisika FMIPA IPB University Mengumpulkan Para Pakar Diskusi Pemanfaatan Mikro-nano Selulosa
Riset terkait pemanfaatan mikro-nano selulosa pada bidang kebutuhan strategis terus ditingkatkan. Hal ini sejalan dengan kebutuhan barang yang memiliki daya tahan tinggi dan ramah lingkungan. Apalagi, kekayaan alam yang melimpah membuat selulosa tersedia dalam jumlah besar di Indonesia. Potensi ini seharusnya bisa dimanfaatkan secara optimal.
Hal ini disampaikan Dr Farah Rahma IPM, Pakar Mikroselulosa dan Nanoselulosa Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB University dalam kegiatan Webinar Miniconference: Cellulose and Nanocellulose, Sabtu (18/12).
Dalam kegiatan yang digelar oleh Departemen Teknologi Industri Pertanian (TIN), Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB University ini. Dr Farah memaparkan bahwa penelitian biomaterial khususnya mikro-nano selulosa penting untuk ke depannya. Perlu adanya kolaborasi yang intensif antar institusi pendidikan dan lembaga riset.
“Selain membahas terkait pentingnya pengembangan riset, kegiatan ini bertujuan untuk mendorong kerjasama antar universitas, industri dan lembaga studi. Tujuannya adalah mendorong riset dan aplikasi mikro-nano selulosa pada bidang strategis seperti biomedikal, energi, infrastruktur, pengolahan air, dan packaging produk,” ungkap Dr Farah.
Hal tersebut sejalan dengan yang disampaikan oleh Nanang Masruchin PhD, Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Biomaterial, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), bahwa aplikasi dan produksi mikro-nano selulose sudah dilakukan dalam skala pilot dan industri.
“Pengembangan nanoselulosa bisa dilakukan dengan konsep eco-technology. Yaitu menggunakan material low cost seperti limbah. Lalu eco friendly, limbah sedikit, bisa didaur ulang dan ramah ligkungan. Tidak kalah penting adalah prosesnya yang membutuhkan energi efisien dan proses produksi yang efektif,” ungkap Nanang.
Ia menambahkan bahwa kolaborasi adalah hal wajib yang harus dilakukan. BRIN menerima kerjasama dengan tangan terbuka. Penelitian tentang mikro-nano selulosa dianggap hal yang sesuai dengan rencana pembangunan nasional. Karena ke depannya penerintah akan mendorong optimalisasi dan pemanfaatan mikro-nano selulosa.
Kegiatan ini dimulai dengan pemaparan materi dari berbagai narasumber tentang topik mikro-nano selulosa.
Hadir sebagai pemateri Dr Lisman Suryanegara, Nanang Masruchin Ph.D, dan Athanasia Amanda Septevani Ph.D, ketiganya dari Pusat Riset Biomaterial, BRIN. Selanjutnya, Dr Qanytah, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen, Kementerian Pertanian (Kementan). Lalu Dr Wayan Arnata dari Universitas Udayana, Dr Dewi Sartika dari Universitas Muhammadiyah Makasar, dan Nurmalisa Lisdayana dari Institut Teknologi Sumatera (Itera).
Sesi materi ini diikuti oleh 155 peserta dari berbagai institusi yang memiliki fokus pada mikro-nano selulosa. Kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi untuk membahas kerjasama dan kolaborasi dalam bidang riset dan pengembangan. Hasil kesepakatan memutuskan akan ada forum-forum atau asosiasi pada kajian mikro-nano selulose. Harapannya bisa dikembangkan lagi kajian riset kerjasama untuk memanfaatkan potensi selulosa di Indonesia. (NA/Zul)
Narasumber : Dr Farah Rahma IPM, Dr Lisman Suryanegara, Nanang Masruchin Ph.D, dan Athanasia Amanda Septevani Ph.D, ipb.ac.id