Dosen FMIPA IPB Ciptakan Alat Deteksi Hb Tanpa Lukai Pasien
Dosen FMIPA IPB Ciptakan Alat Deteksi Hb Tanpa Lukai Pasien
Tim peneliti IPB University membuat terobosan baru dalam bidang kesehatan. Mereka membuat alat pengukur kadar hemoglobin (Hb) dalam darah secara non invasif (tanpa melukai pasien).
Para peneliti yang tergabung dalam Riset Inovatif Produktif (Rispro) Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan Republik Indonesia ini adalah Dr Irzaman dan Prof Husein Alatas (dosen Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam/FMIPA) serta dr Naufal (dosen Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia) dan Dr Renan Prasta Jenie (dosen Universitas Binawan Jakarta sekaligus alumni IPB University).
Menurut Dr Irzaman, selaku Ketua Tim Peneliti, riset ini berkolaborasi dengan peneliti dari berbagai latar keilmuan. Yakni PT Tesena Inovindo, Rumah Sakit Pendidikan Universitas Brawijaya dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
“Hal ini dibutuhkan untuk memperkaya substansi penelitian sehingga dapat menghasilkan kualitas penelitian yang kompleks dan tepat sasaran,” ujarnya.
Menurutnya, pengukuran kadar Hb yang hanya dapat ditemukan pada sel darah merah memiliki tujuan untuk menganalisa ada atau tidaknya kondisi yang memerlukan perhatian khusus. Sebab, rendah dan tingginya kadar Hb menjadi indikasi adanya masalah kesehatan.
“Sementara itu, sampai saat ini, pengukuran kadar Hb masih melalui pemeriksaan darah dengan proses yang panjang. Hal ini membuat pasien harus melakukan tes kesehatan secara lengkap. Kompleksitas pada hal tersebut, mendorong kami untuk menciptakan terobosan alat kesehatan yang efektif,” ujarnya.
Menurut dr Naufal, alat yang diciptakan oleh timnya ini tidak perlu mengambil darah dari pasien. Melainkan cukup dengan memasukkan jari pada alat pendeteksi, seperti penggunaan pada oximeter.
“Secara alat memang seperti oximeter. Sehingga pasien hanya perlu memasukkan jarinya pada alat tersebut. Kurang lebih proses itu memakan waktu selama tiga menit, sudah termasuk dengan hasilnya,” ujar dr Naufal.
Melihat efektivitas dari alat ini, Prof Husin menambahkan bahwa penelitian ini memiliki dampak yang luar biasa bagi bangsa.
“Saya memutuskan untuk terlibat dalam riset ini seutuhnya sepakat dan mendukung penuh ide dari Dr Irzaman dan tim peneliti dari konsorsium yang luar biasa. Inovasi pada alat ini sangat dibutuhkan dalam menunjang proses medis di Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, menurut Dr Renan, penelitian ini sudah melalui uji diagnostik dan hasilnya mencapai 60 persen.
“Harapannya pada tahap pengujian ini dapat mencapai titik stabilitas yang baik. Sehingga dapat mendorong efektivitas bagi masyarakat maupun pihak yang membutuhkan,” ujar Dr Renan.
Ia menambahkan, inovasi penelitian pengukuran kadar Hb secara non invasif ini masih dalam tahap pengujian. Sehingga masih diperlukan waktu untuk kemudian dapat menciptakan produk yang layak dan tepat guna bagi masyarakat.
“Kami berharap pada tahun 2024 inovasi ini sudah dapat dirasakan manfaatnya. Sehingga dapat mewujudkan kemandirian bangsa melalui teknologi di bidang kesehatan yang murni sebagai karya anak bangsa yang mendunia,” tandasnya.
Untuk menjamin keberhasilan penelitian ini, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University telah melaksanakan monitoring dan evaluasi (monev) internal. Kegiatan ini menghadirkan Dr dr Irma H Suparto, Prof Y Aris Purwanto, Dr Ernan Rustiadi dan Prof Sugeng Heri Suseno.
“Jika target-target ini sudah tercapai tentunya kami akan sangat bangga dan ini akan menjadi inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Dr Ernan, kepala LPPM IPB University. (Aisyah/Zul)
Narasumber: Dr Irzaman
Source: ipb.ac.id