Departemen Fisika IPB University Undang Ahli Fisika Partikel Cambridge University UK, Bahas Riset Terkini di Large Hadron Collider, CERN
Departemen Fisika IPB University Undang Ahli Fisika Partikel Cambridge University UK, Bahas Riset Terkini di Large Hadron Collider, CERN
Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University kembali menyelenggarakan kegiatan IPB Physics Talk seri ke-38. Kali ini, mengundang Heribertus Bayu Hartanto, PhD yang merupakan peneliti fisika partikel dari Cavendish Laboratory, Cambridge University, United Kingdom (UK).
Cambridge University dikenal sebagai salah satu universitas top dunia yang telah menghasilkan 34 pemenang hadiah nobel di berbagai bidang.
Bayu Hartanto, PhD sendiri merupakan alumnus Fisika Universitas Indonesia (UI). Ia memperoleh gelar doktor di bidang Fisika Teori Energi Tinggi dari Florida State University (FSU), United State of America (USA) serta Post Doctoral di Durham University, UK. Di hadapan puluhan peserta yang hadir secara virtual, Bayu Hartanto, PhD menyampaikan materi berjudul “The Quest for Precision the Large Hadron Collider (LHC)”.
“Model standar partikel menjelaskan materi terkecil penyusun alam semesta serta berbagai interaksi fundamental di alam. Menurut model standar, materi terkecil penyusun alam semesta adalah quark dan lepton yang bertanggung jawab terhadap pembentukan inti atom, atom, molekul, deoxyribonucleic acid (DNA), makhluk hidup, planet bintang, galaksi dan lain lain,” ungkapnya.
Sedangkan, lanjut dia, tiga interaksi fundamental yang dirangkum pada model standar adalah elektromagnetik, nuklir kuat dan nuklir lemah. Satu jenis interaksi lain yaitu gravitasi yang bekerja pada skala makroskopis dan objek skala besar belum dapat dimasukkan dalam model standar partikel ini.
“LHC adalah fasilitas laboratorium dari konsorsium riset nuklir partikel negara-negara Eropa yang dikenal sebagai Centre Europeen pour la Recherchee Nucleaire (CERN). LHC memfasilitasi hamburan antar proton (proton-proton collider) yang kini telah memasuki seri hamburan ketiga atau LHC run 3 dengan energi terpasang 13.6 Terra electron Volt (TeV).
Ia menerangkan, pada running sebelumnya, LHC 1 dan 2, berhasil ditemukan partikel Higgs yang menghasilkan hadiah Nobel Fisika tahun 2013 atas nama François Englert and Peter W. Higgs. Melalui hamburan energi tinggi ini struktur fundamental dari materi hingga sinyal keberadaan materi gelap serta fenomena fisika baru (new physics) diharapkan dapat ditemukan.
“Saya bekerja memprediksi secara teoritis kemungkinan keberadaan fenomena baru dari hamburan proton-proton energi tinggi serta membandingkannya secara langsung dengan data eksperimen LHC 3. Deviasi hasil perhitungan teoritis dengan data eksperimen membuka peluang munculnya mekanisme fisika baru yang belum ditemukan sebelumnya, atau dikenal sebagai New Physics,” jelasnya.
Dalam pemaparannya, Bayu secara lugas menjelaskan model standar secara umum hingga teknik perhitungan penampang lintang interaksi dalam berbagai level, yaitu Leading Order, Next Leading Order (NLO), serta Next to next Leading Order (NNLO). Ia turut mendemonstrasikan teknik perhitungan komputasional tersebut secara langsung.
Ketua Departemen Fisika FMIPA IPB University yang juga merupakan sesama alumni FSU, Prof Tony Sumaryada dalam sambutannya menyatakan kegembiraan dan apresiasinya atas kehadiran Bayu dalam Physics Talk kali ini.
“Melalui Physics Talk kali ini, dengan mengundang ilmuwan fisika partikel dari Cambridge University diharapkan dapat menginspirasi dan memotivasi generasi muda fisikawan IPB University untuk memiliki kepercayaan diri, bersemangat untuk turut berkecimpung dalam riset-riset fisika paling mutakhir di dunia di masa depan. Jangan berkecil hati, kalau Pak Bayu bisa, kita semua juga bisa”, ujarnya. (*/Rz)
Narasumber : Prof Tony Sumaryada, Bayu Hartanto, PhD, ipb.ac.id