Blog

Gerakan Pertanian Terpadu Bermodal Limbah dan Berbasis Koperasi

foto3
Sdgs Biokimia

Gerakan Pertanian Terpadu Bermodal Limbah dan Berbasis Koperasi

Desa Cibitung Tengah, yang terletak di Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor, dikenal memiliki komoditas unggulan seperti padi dengan luas lahan 45,23 hektare, palawija 28,24 hektare, dan caisim 3,45 hektare. Pada tahun 2016, desa ini memiliki populasi sebanyak 10.644 jiwa dengan total luas wilayah 310,8 hektare, yang terdiri dari pemukiman seluas 68,50 hektare, sawah 65,24 hektare, ladang 99,70 hektare, dan perkebunan 68,55 hektare. Sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani, buruh tani, peternak, pedagang, serta beberapa bekerja sebagai PNS.

Berdasarkan hasil observasi lapangan oleh Himpunan Mahasiswa Biokimia IPB selama satu tahun pada 2017, ditemukan sejumlah permasalahan di Desa Cibitung Tengah. Masalah tersebut meliputi tingginya jumlah limbah caisim, limbah dapur, dan kotoran ternak yang belum diolah; banyaknya ibu rumah tangga yang menganggur; rendahnya kebiasaan berkoperasi; tingginya praktik membuang sampah ke sungai; mahalnya biaya pupuk dan pakan ternak; serta kurang optimalnya pemanfaatan limbah pertanian dan peternakan. Selain itu, kepedulian masyarakat terhadap lingkungan masih rendah, sementara peran Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) dan KWT (Kelompok Wanita Tani) belum maksimal.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Dr. Dimas Andrianto memperkenalkan program LANDAK CIBITUNG, sebuah gerakan pertanian terpadu berbasis pengelolaan limbah dari ladang, dapur, dan kandang (Landak). Program ini bertujuan untuk menciptakan Desa Cibitung Tengah sebagai lumbung pangan melalui integrasi pertanian, peternakan, pengelolaan limbah rumah tangga, dan pemberdayaan koperasi.

Pelaksanaan program ini melibatkan berbagai kegiatan seperti Ngariungan (diskusi kelompok), studi banding, Landak Sakola (pelatihan), Piket Landak, pelatihan larva BSF (Black Soldier Fly), Saranteunan (kerja bersama), dan Klinik Sampah. Metode tersebut dirancang berdasarkan analisis dan diskusi antara masyarakat, mahasiswa, dan mitra untuk memanfaatkan potensi lokal dalam menyelesaikan masalah desa.

Pengelolaan program dilakukan melalui Koperasi Landak, yang dipilih karena selaras dengan nilai-nilai kearifan lokal, berlandaskan Pancasila, dan dapat memastikan keberlanjutan partisipasi masyarakat dalam pengembangan desa.

Artikel terkait LANDAK CIBITUNG juga dapat dibaca pada tautan berikut:

https://www.malinoputra.co.id/himpro-crebs-ipb-gelar-periksa-kesehatan-dengan-bayaran-sampah