Himagreto Ajak Siswa SMA Amati Kualitas Udara di Kegiatan Haze : Minimizing Pollution in New Year Hype

Himagreto Ajak Siswa SMA Amati Kualitas Udara di Kegiatan Haze : Minimizing Pollution in New Year Hype
Departemen Geofisika dan Meteorologi (GFM), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB, bekerja sama dengan Center for Climate Risk and Opportunity Management (CCROM) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB, menyelenggarakan kegiatan pemantauan kualitas udara di Kota Bogor, Jawa Barat, pada periode 29 Desember 2019 hingga 2 Januari 2020.
Kegiatan pengamatan kualitas udara ini berlangsung selama 5 hari, dimulai dari tanggal 29 Desember 2019 hingga 2 Januari 2020. Data dikumpulkan menggunakan dua metode: pertama, pengamatan di dua titik tetap, yaitu Tugu Kujang dan Kebun Raya Bogor, serta kedua, pengambilan data secara mobile dengan mengelilingi beberapa jalur di Kota Bogor yang dapat mewakili kondisi udara secara keseluruhan di wilayah tersebut, seperti yang dijelaskan oleh Bryandanu Oktanine, Ketua Pelaksana kegiatan.
Bryandanu juga menjelaskan bahwa pengamatan di sekitar Tugu Kujang dilakukan secara terus-menerus selama 24 jam oleh mahasiswa GFM dengan sistem shift setiap 6 jam. Tujuannya adalah untuk memantau kondisi atmosfer dan konsentrasi polutan di area yang ramai dilalui kendaraan bermotor, khususnya di sekitar Tugu Kujang.
Selain itu, untuk menambah semarak kegiatan ini, Himpunan Mahasiswa Agrometeorologi (Himagreto) menyelenggarakan acara bertajuk Haze: Minimizing Pollution in New Year Hype, yang juga mengundang siswa-siswi SMA/sederajat se-Bogor untuk berpartisipasi.
Ardi, Ketua Himagreto, mengungkapkan bahwa kegiatan ini mengundang siswa-siswi SMA/sederajat se-Bogor pada 31 Desember 2019, dari pukul 16.00 hingga 22.00 WIB. Kegiatan dimulai dengan tur di CCROM untuk memperkenalkan alat-alat meteorologi yang ada di sana, kemudian dilanjutkan dengan permainan interaktif yang membahas iklim dan cuaca.
Ardi menambahkan bahwa tujuan dari kegiatan Haze ini adalah memberikan sarana pembelajaran kepada siswa-siswi SMA/sederajat mengenai pencemaran udara, sekaligus mengenalkan mereka pada keilmuan yang ada di Departemen GFM, salah satu jurusan di IPB.
Panca, salah seorang peserta dari MAN 1 Bogor, menyatakan bahwa ia memperoleh wawasan baru mengenai cuaca, iklim, dan kualitas udara yang sebelumnya tidak ia ketahui. Kamila, siswi dari SMAN 2 Cibinong, berharap agar Kota Bogor dapat menemukan solusi untuk mengatasi masalah polusi udara, dengan dukungan dari IPB University.